Pentingnya Perencanaan Keuangan

Pentingnya Perencanaan Keuangan

Untuk mencapai tujuan, kita perlu merencanakannya. Tanpa disadari, dalam kehidupan ini Anda seharusnya sudah merencanakan untuk mencapai tujuan yang Anda dan keluarga Anda inginkan.
Misalnya, ada seorang ibu yang sedang mempersiapkan anak pertamanya untuk bersekolah di sekolah dasar. Sang ibu pasti akan berusaha menemukan sekolah yang cocok untuk anaknya, dan kemudian mencari tahu berapa biaya sekolah, dan akhirnya menemukan cara untuk mengumpulkan dana untuk membeli seragam sekolah, membeli buku pelajaran dan membayar biaya sekolah.
Contoh sederhana lain yang dimulai dari rumah adalah seorang ibu rumah tangga yang harus membuat rencana untuk memenuhi keinginannya memasak telur balado untuk keluarganya. Dalam perencanaan, sang ibu membuat daftar belanja yang harus ada di pasaran. Diperlukan telur, cabai merah, tomat, dan bahan-bahan lainnya. Tanpa perencanaan, ibu bisa lupa membeli telur sehingga keinginan untuk memasak telur balado tidak terwujud.

Apa Itu Rencana Keuangan?

Perencanaan keuangan, menurut Certified Financial Planner, Financial Planning Standards Board Indonesia, adalah suatu proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana.
Tujuan-tujuan hidup yang ingin dicapai oleh seseorang tersebut antara lain dapat berupa : menikah, memiliki rumah sendiri, memiliki kendaraan pribadi, menunaikan ibadah haji, kesiapan biaya pendidikan anak, serta tersedianya dana pensiun di hari tua.

“Perencanaan Keuangan membantu seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya”

Manfaat Perencanaan Keuangan

Manfaat perencanaan keuangan dapat dirasakan dengan "arah dan arti" keputusan keuangan Anda. Melalui manajemen keuangan, Anda dapat memahami bagaimana setiap keputusan keuangan yang Anda buat memengaruhi area lain dari situasi keuangan Anda. Dengan mempertimbangkan setiap keputusan keuangan secara keseluruhan, Anda dapat mempertimbangkan konsekuensi jangka pendek dan panjang untuk tujuan hidup Anda. Dia dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan dalam hidup dan merasa lebih aman karena tujuannya berada di jalurnya.

Perencanaan keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan keuangan di masa sekarang dan masa depan.
Pada akhirnya, seseorang berharap untuk mencapai tujuan akhir dari perencanaan keuangan, yaitu kebebasan finansial, yang dapat diartikan: tanpa hutang, kehadiran pendapatan investasi, dan perlindungan finansial terhadap segala risiko yang mungkin terjadi.

Dalam mempersiapkan perencanaan keuangan, seseorang akan tergantung pada keadaan (kejadian langsung) yang dialami sehingga perencanaan keuangan bersifat spesifik. Perencanaan keuangan juga merupakan proses yang berkelanjutan dan dinamis. Pada titik tertentu, rencana tersebut mungkin memerlukan penyesuaian.

Berikut merupakan beberapa kondisi atau kejadian yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan seseorang :
  • Status perkawinannya (belum menikah atau sudah menikah)
  • Kondisi pekerjaan (sudah memiliki pekerjaan tetap atau belum)
  • Usianya (umur yang semakin bertambah)
  • Kondisi keluarganya (jumlah anggota keluarga yang manjadi tanggungan)
  • Kondisi perekonomian nasional (kemudahan dalam mencari pekerjaan dan penghasilan)
  • Tingkat pendidikannya (tingkat pendidikan mempengaruhi penghasilan), serta
  • Kondisi kesehatannya (mempengaruhi biaya dan kelangsungan dari pendapatan).
  • Perubahan pada salah satu atau beberapa kondisi di atas dapat mempengaruhi perencanaan keuangan yang sudah dibuat seseorang atau keluarga. Sehingga seringkali perencanaan keuangan seseorang harus disusun kembali (bersifat dinamis).

Cara Merencanakan Keuangan

Anda dapat menyusun perencanaan keuangan sendiri melalui 5 (lima) langkah berikut ini:

1. Mengevaluasi kondisi keuangan Anda saat ini. Melakukan analisis dengan memperhatikan kondisi terkini, seperti status perkawinan, jumlah anggota keluarga, kondisi pekerjaan, usia, kondisi kesehatan, dan lain-lainnya.

2. Menyusun tujuan-tujuan keuangan Anda. Menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, seperti :
  • Memiliki tabungan di bank sebanyak 20 juta pada 2 tahun ke depan,
  • Ingin memiliki rumah sendiri pada 10 tahun ke depan,
  • Memiliki mobil pribadi 3 tahun ke depan,
  • Menunaikan ibadah haji 15 tahun ke depan.

3. Menyusun perencanaan keuangan dan alternatifnya untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan. Perencanaan keuangan dapat berupa kegiatan yang akan dilakukan dan bauran produk keuangan yang akan digunakan, dikaitkan dengan jangka waktu pencapaiannya.
Misalkan :
  • Membayar sebesar Rp. 350.000/bulan untuk premi asuransi pendidikan anak selama 10 tahun
  • Menabung sebesar Rp. 500.000/bulan untuk dana naik haji selama 15 tahun
  • Mencicil sebesar Rp. 1,5 juta/bulan untuk kredit pembelian mobil selama 10 tahun

4. Melaksanakan perencanaan keuangan yang sudah tersusun dengan disiplin

5. Mereview dan menyempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk menyesuaikan kondisi keuangan terkini. Keadaan keuangan seseorang dapat berubah. Misalnya, seperti kelahiran anggota keluarga baru, kebutuhan akan bantuan uang besar dan gangguan sumber pendapatan keluarga, kebutuhan akan lebih banyak bantuan keuangan dan lainnya.
Dalam hal terjadi perubahan, proses perencanaan keuangan akan dieksekusi kembali dari proses awal dan melanjutkan dengan proses selanjutnya.